twitter
rss

BIAYA RELEVAN UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajerial semester gasal tahun ajaran 2013/2014 Oleh : OKTARINA DIAN S 110210301026 BETA ARIN SETYO U 110210301064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI i BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 1 1.3 Tujuan Penulisan 2 BAB II. PEMBAHASAN 3 2.1 Pengambilan Keputusan 3 2.2 Identifikasi antara Biaya da Manfaat yang Relevan dan Tidak Relevan 4 2.3 Penerapan Studi Kasus 4 2.3.1 Penambahan dan Pengurangan Lini Produk dan Segmen Lain 4 2.3.2 Keputusan membeli atau membuat sendiri (make or buy decission) 11 2.3.3 Penggunaan Sumber Daya yang Terbatas 13 2.3.4 Keputusan untuk Menjual dan Memperoses Lebih Lanjut 15 BAB III. PENUTUP 17 3.1 Kesimpulan 17 3.2 Saran 18 DAFTAR PUSTAKA 19 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam semua sektor perekonomian baik industri, perdagangan maupun jasa. Arus globalisasi yang melanda dunia membuat perekonomian semakin terrbuka melewati jarak dan batas antar negara. Tidak ada satu negarapun yang tidak terpengaruh oleh perkembangan perekonomian global. Di tengah situasi perekonomian yang tidak menentu sekarang ini, setiap perusahaan dituntut untuk lebih efisien agar dapat bertahan. Inefisiensi yang membawa dampak negatif bagi daya saing perusahaan harus dihilangkan. Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi perusahaan adalah dengan memproduksi barang yang berkuaiitas. Perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor waktu sebagai salah satu hal yang juga menentukan kemampuan bersaing perusahaan. Terutama pada industri yang sangat bergantung pada mode yang perubahannya amat cepat, seperti industri garmen dan sepatu. Hal ini karena produk perusahaan di Indonesia sudah bisa bersaing dengan produk garmen Luar Negeri, baik dalam hal harga maupun kualitas. Agar dapat mempertahankan hidupnya dalam situasi resesi dewasa ini, maka perusahaan berusaha mencari bagaimana untuk bisa memenuhi pesanan dengan biaya relevan dalam pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen harus mengambil keputusan yang tepat dari berbagai alternatif-alternatif yang ada. Pembuatan keputusan harus diiakukan olch manajemen dengan dukungan berbagai infonnasi yang memadai agar dapat dihasilkan keputusan yang baik untuk memenuhi suatu pesanan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah penulisan makalah ini sebagai berikut : a) Bagaimana konsep pengambilan keputusan? b) Bagaimana identifikasi antara biaya relevan dan biaya tak relevan? c) Bagaimana penerapan studi kasus? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengetahui konsep pengambilan keputusan b) Untuk mengetahui identifikasi antara biaya relevan dan biaya tidak relevan c) Untuk mengetahui penerapan studi kasus  BAB II. PEMBAHASAN 2.1 Pengambilan Keputusan Manajer selalu dihadapkan pada masalah untuk membuat keputusan produk apa yang akan dijual, metode produksi apa yang akan digunakan, apakah akan membuat sendiri atau komponen-komponen yang diperlukan ataukah akan membeli, berapakah harga jual produk perusahaan, saluran distribusi apa yang akan digunakan, apakah akan menerima pesanan khusus dengan harga yang khusus pula dan sebagainya. Pembuatan keputusan biasanya menjadi tugas yang sulit karena adanya berbagai alternative yang tersedia, banyaknya data yang harus diolah, padahal hanya beberapa yang relevan. Setiap keputusan melibatkan proses pemilihan dari setidaknya dua alternative. Dalam proses pembuatan keputusan, biaya dan manfaat dari suatu alternative harus dibandingkan dengan biaya dan manfaat dari alternative yang lain. Artinya, harus selektif dalam memenuhi berbagai alternatif produksi dengan memperhatikan biaya dan manfaat yang relevan untuk mencapai laba maksimum. Membedakan antara biaya dan manfaat yang relevan dan tidak relevan menjadi langkah yang sangat penting, alasannya 1. Data yang tidak relevan dapat diabaikan dan tidak perlu dianalisis 2. Keputusan yang salah merupakan akibat dari kesalahan memasukkan biaya dan manfaat yang tidak relevan dalam menganalisis berbagai alternative yang ada. 3. Jarang tersedia informasi lengkap untuk menyusun laporan laba rugi 4. Mencampur biaya relevan dengan tidak relevan akan menyebabkan bingung. Agar pembuatan keputusan bias berjalan dengan mulus, manajer harus dapat memahami antara data yang relevan dengan yang tidak relevan dan mampu dengan tepat menggunakan data yang relevan untuk menganalisis berbgai alternative yang ada. 2.2 Identifikasi antara Biaya da Manfaat yang Relevan dan Tidak Relevan Biaya dan manfaat relevan (diferensial) adalah biaya terhindarkan yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun sebagian dengan memilih salah satu alternatif dari yang lainnya dalam proses pembuatan keputusan. Biaya dan manfaat tidak relevan (unavoidable cost) adalah biaya yang tidak terhindarkan, yang terdiri dari sunk cost dan future cost yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif. Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dihindarkan dari apapun keputusan yang dibuat manajer. Sunk cost akan selalu sama, tidak memiliki pengaruh terhadap berbagai alternative yang dipertimbangkan, biaya tersebut selalu tidak relevan dan sebaiknya diabaikan. Sebaliknya, future cost yang berbeda di antara berbagai alternative yang tersedia adalah biaya relevan. Untuk mengidentifikasi biaya yang dapat dihindari dalam pembuatan keputusan tertentu dan apakah biaya tersebut relevan, langkah-langkah berikut ini perlu dilakukan: 1. Hilangkan biaya dan manfaat yang tidak berbeda di antara berbagai alternative. Biaya tidak relevan ini terdiri dari sunk cost dan future cost yang tidak berbeda di antara berbagai alternative. 2. Gunukan biaya adan manfaat yang tersedia dan yang berbeda di antara berbagai alternative yang tersedia dalam pembuatan keputusan. Biaya yang tersisa tersebut adalah biaya terhindarkan. 2.3 Penerapan Studi Kasus 2.3.1 Penambahan dan Pengurangan Lini Produk dan Segmen Lain Keputusan apakah akan menambah atau mengurangi lini produk atau segmen perusahaan menjadi bagian sulit yang harus dihadapi oleh para menajer. Dalam keputusan seperti itu, beberapa factor kuantitatif dan kualitatif harus dipertimbangkan. Pada akhirnya, keputusan final untuk menambah atau mengurangi segmen perusahaan terutama akan bergantung pada dampak keputusan tersebut terhadap laba bersih operasi. Untuk menaksir dampak ini, sangat perlu untuk membuat analisis secara hati-hati terhadap biaya apa saja yang digunakan. 2.1.1.1 Ilustrasi Analisis Biaya Perusahaan Discount Drug Company memproduksi tiga lini produk utama , yaitu obat-obatan, kosmetik, dan peralatan rumah tangga. Jika salah satu lini produk (peralatan rumah tangga) menunjukkan rugi pada bulan tersebut. Apakah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya? Apakah dengan membuang lini ini dapat memperbaiki laba perusahaan? Dalam memutuskan apakah lini produk tersebut akan dihilangkan manajemen harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini: Jika lini produk rumah tangga dihilangkan, perusahaan akan kehilangan margin kontribusi $20.000 per bulan. Meskipun demikian, pengurangan lini ini akan mengurangi juga biaya tetap. Jika dengan menghapus lini produk rumah tangga, perusahaan dapat menghindari biaya tetap dengan jumlah yang lebih besar dari kehilangan margin kontribusi maka akan lebih baik apabila menghapus lini ini karena laba bersih secara keseluruhan akan meningkat. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat menghindari biaya tetap dengan jumlah yang lebih besar dari hilangnya sejumlah margin kontribusi, lini produk rumah tangga sebaiknya tetap dipertahankan. Singkatnya, manajer harus selalu mempertanyakan, “berapakah biaya yang dapat dihindari dengan pengurangan lini produk?. Table 1.1 Distribusi laba(rugi) operasi bersih pada 3 lini produk pada Perusahaan Discount Drug Company. (dalam $) No. Alokasi Lini Produk Total Obat Kosmetik Alat RT 1 Penjualan 250.000 125.000 75.000 50.000 2 Dikurangi biaya variabel (105.000) (50.000) (25.000) (30.000) 3 Margin kontribusi 145.000 75.000 50.000 20.000 4 Dikurangi biaya tetap : 5 Gaji 50.000 29.500 12.500 8.000 6 Iklan 15.000 1.000 7.500 6.500 7 Utilitas 2.000 500 500 1.000 8 Penyusutan peralatan 5.000 1.000 2.000 2.000 9 Sewa 20.000 10.000 6.000 4.000 10 Asuransi 3.000 2.000 500 500 11 Administrasi umum 30.000 15.000 9.000 6.000 12 Total biaya tetap (125.000) (59.000) (38.000) (28.000) 13 Laba (rugi) operasi bersih 20.000 16.000 12.000 (8.000) Perusahaan Discount Drug company melakukan analisis biaya dengan membebankan ketiga lini produk dan menentukan hal-hal berikut ini: 1. Biaya gaji menunjukkan upah yang dibayarkan kepada pekerja yang bekerja secara langsung di setiap lini produk. Seluruh karyawan yang bekerja di lini produk rumah tangga dapat dikurangi apabila lini tersebut dilepas. 2. Biaya iklan menunjukkan biaya iklan langsung untuk setiap lini produk dan dapat dikurangi apabila lini tersebut dilepas. 3. Biaya utilitas menunjukkan biaya utilitas untuk perusahaan secara keseluruhan. Jumlah yang dibebankan ke setiap lini produk didasarkan pada alokasi luas tempat yang digunakan oleh setiap lini produk dan tidak dapat dihindari meskipun ada lini produk yang dilepas. 4. Beban penyusutan menunjukkan peralatn yang digunakan untuk memamerkan produk perusahaan, meskipun peralatan tersebut masih relative baru tetapi peralatan tersebut dirancang sesuai dengan spesifikasi perusaaan dan hanya bernilai jual renadah apabila dijual jika lini produk rumah tanggga dilepas. 5. Biaya sewa adalah sewa gedung secara keseluruhan. Biaya tersebut dialokasikan ke setiap lini produk berdasarkan nilai jual setiap lini produk. Biaya sewa bulanan adalah $20.000 dan bersifat tetap berdasarkan surat perjanjian. 6. Biaya asuransi adalah asuransi untuk persediaan di setiap lini produk. 7. Biaya administrasi umu merupakan baiaya akuntansi, pembelian, manajemen umum yang akan dialokasikan ke lini produk berdasarkan nilai penjualan. Total biaya administrasi tidak akan berubah meskipun lini produk peralatan rumah tangga dilepas. Dengan informasi yang diperoleh ini, manajemen dapat mengidentifikasi biaya yang dapat dan tidak dapat dihindari jika lini produk tersebut dilepas. Table 1.2 Identifikasi biaya dan manfaat tidak relevan dan relevan jika lini produk RT dilepas. (dalam $) No Alokasi Total biaya Tidak dapat dihindari Dapat dihindari 1 Gaji 8.000 8.000 2 Iklan 6.500 6.500 3 Utilitas 1.000 1.000 4 Penyusutan peralatan 2.000 2.000 5 Sewa 4.000 4.000 6 Asuransi 500 500 7 Administrasi umum 6.000 6.000 8 Total biaya tetap 28.000 13.000 15.000 Untuk menentukan bagalmana penghentian lini tersebut akan mempengaruhi laba secara keseluruhan, dengan cara membandingkan antara berkurangnya margin kontribusi dengan biaya yang dapat dihindari jika lini produk rumah tangga dihentikan: Tabel 1.3 Perbandingan margin kontribusi dengan biaya relevan pada laba perusahaan X No Alokasi Nominal 1 Hilangnya margin kontribusi apabila lini produk rumah tangga diberhentikan (20.000) 2 Dikurangi biaya tetap yang dapat dihindari jika lini produk rumah tangga dihentikan 15.000 3 Penurunan laba bersih perusahaan secara keseluruhan (5.000) Table 1.4 Keputusan mempertahankan atau menghentikan Lini Produk RT (dalam $) No Alokasi Mempertahankan Menghentikan Perbedaan: peningkatan / peurunan laba 1 Penjualan 50.0000 0 (50.000) 2 Dikurangi biaya variabel (30.000) 0 30.000 3 Margin kontribusi 20.000 0 (20.000) 4 Dikurangi biaya tetap: 5 Gaji 8.000 0 8.000 6 Iklan 6.500 0 6.500 7 Utilitas 1.000 1.000 0 8 Penyusutan peralatan 2.000 2.000 0 9 Sewa 4.000 4.000 0 10 Asuransi 500 0 5000 11 Administrasi umum 6.000 6.000 0 12 Total biaya tetap 28.000 13.000 15.000 13 Laba (rugi) operasi bersih (8.000) (13.000) (5.000) Dalam kasus ini, biaya tetap yang dapat dihindari dengan melepas lini produk rumah tangga lebih kecil dibandingkan dengan berkurangnya margin kontribusi. Oleh karenanya, berdasarkan data tersebut, lini produk rumah tangga sebaiknya tetap dipertahankan kecuali ruang yang digunakandan peralatan untuk memajang produk dapat digunakan untuk aktivitas lain yang lebih menguntungkan. Beberapa manajer lebih menyukai pendekatan dalam pembuatan keputusan dengan membandingkan laporan laba-rugi dengan menunjukkan dampaknya terhadap perusahaan secara keseluruhan baik akan menghentikan suatu lini produk atau tetap mempertahankannya. 2.1.1.2 Kehati-hatian dalam alokasi biaya tetap Kesimpulan untuk tetap mempertahankan lini produk rumah tangga nampaknya bertolak belakang engan data yang disajikan tabel 1.1. Dari tabel tersebut, nampaknya lini produk rumah tangga lebih banyak memberikan kerugian daripada keuntungan. Mengapa tetap mempertahankan lini yang memberikan kerugian? Penjelasan untuk kondisi yang nampaknya tidak konsisten ini setidaknya terletak pada masalah biaya tetap umum yang dialokasikan ke setiap lini produk. Salah satu bahaya besar dalam mengalokasikan biaya tetap umum adalah alokasi tersebut dapat membuat lini produk atau segmen bisnis yang lain nampak kurang menguntungkan dibandingkan dengan kondisi yang sesungguhnya. Dengan adanya alokasi biaya tetap umum ke seluruh lini produk, lini produk peralatan rumah tangga erlu dilihat secara mendalam apakah memang benar-benar merugikan meskipun pada kenyataannya, menghentikan lini tersebut akan berakibat menurunnya laba bersih perusahaan secara keseluruhan. Masalah ini dapat dilihat dengan jelas dengan menyusun kembali data yang ada di tabel 1.1 Tabel 1.5 Penyusunan kembali dengan format kontribusi 3 lini produk (dalam $) No. Alokasi Lini Produk Total Obat Kosmetik Alat RT 1 Penjualan 250.000 125.000 75.000 50.000 2 Dikurangi biaya variabel (105.000) (50.000) (25.000) (30.000) 3 Margin kontribusi 145.000 75.000 50.000 20.000 4 Dikurangi biaya tetap yang dapat ditelusuri : 5 Gaji 50.000 29.500 12.500 8.000 6 Iklan 15.000 1.000 7.500 6.500 7 Penyusutan peralatan 5.000 1.000 2.000 2.000 9 Asuransi 3.000 2.000 500 500 10 Total biaya tetap (73.000) (33.500) (22.500) (17.000) 11 Margin segmen lini produk 72.000 41.500 27.500 3.000 12 Dikurangi biaya tetap umum 13 Utilitas 2.000 14 Sewa 20.000 15 Administrasi umum 30.000 16 Total 52.000 17 Laba (rugi) operasi bersih 20.000 Pada tabel 1.5 memberikan perspektif yang berbeda dibandingkan dengan tabel yang ada di dalam tabel 1. 1. Seperti tersaji dalam tabel 1.5, lini peralatan rumah tangga mampu menutup seluruh biaya tetap yang dapat ditelusuri dan menghasilkan margin segmen sebesar $3.000 ynag berguna untuk menutup biaya tetap umum perusahaan. Kecuali jika dirancang segmen lain yang menghasilkan margin segmen yang lebih tinggi, akan tetap lebih baik perusahaan mempertahankan lini tersebut. Dengan mempertahankan lini tersebut, laba bersih perusahaan secara keseluruhan akan lebih tinggi dibandingkan dengan apabila perusahaan menghentikan lini peralatan rumah tangga. Dengan pertimbangan bahwa manajer mungkin akan tetap mempertahankan lini produk yang tidak menguntungkan jika lini produk tersebut diperlukan untuk menjual produk yang lain atau membantu untuk menarik konsumen. 2.3.2 Keputusan membeli atau membuat sendiri (make or buy decission) Didalam dunia perekonomian global melakukan spesialisasi didalam bisnis akan meningkatkan efisiensi. Sejarah telah mencatat bahwa bangkitnya industri di Jepang salah satu penyebabnya adalah spesialisasi didalam produksi. Jika sebuah peruahaan mobil membuat sendiri seluruh suku cadang dari mulai ban sampai dengan komponen2 kecil yang ada didalamnya tentunya akan membuat harga pokok mobil itu sangat tinggi. Jepang terkenal dengan spesialisasi dan konsep just in timenya. Melalui spesialisasi harga komponen menjadi murah sementara just in time membuat perusahaan manufaktur dapat nekan biaya persediaannya, kombinasi keduanya telah menyebabkan hasil industri Jepang memiliki harga jual yang sangat bersaing dibanding produsi Eropah dan Amerika sehingga didalam jangka waktu yang singkat industri Jepang merambah ke Amerika. Perusahaan mobil Ford di Amerika tidak sanggup bersaing melawan mobil Jepang akhirnya Ford melakukan Joint dengan Mazda Jepang dan lahirlah mobil Ford dengan menggunakan mesin Mazda, demikian pula dengan Chevrolet yang menggunakan mesin Isuzu dan chreiysler menggunakan mesin Mitsubhisi. Keputusan produsen di Amerika tidak terlepas dari keputusan make or buy . Contoh: Perusahaan kursi Cap Gajah memproduksi Kursi lipat besi yang dilengkapi dengan jok dari busa. Saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas 16.000 unit per bulan dengan biaya: Per unit . Bahan baku Rp. 34.500,- Upah langsung Rp. 16.000,- Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,- Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- Harga Pokok per unit Rp. 68.000,- Kasus: Saat ini ada sebuah perusahaan yang spesialisasi membuat jok kursi menawarkan Satu set jok kursi dengan harga Rp. 22.000,- Menurut analisis jika jok itu dibeli dari luar perusahaan maka Bahan baku yang dipergunakan akan berkurang sebesar 40% dan biaya konversi (Upah+BOP Variabel) sebesar 30%. Apakah layak kalau jok kursi itu dibeli dari luar? Biaya Produksi 16.000 unit jika seluruhnya dibuat sendiri Bahan baku Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 552.000.000 Upah langsung Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp 256.000.000 Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp 128.000.000 Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp 152.000.000 Total Biaya Produksi Rp. 1.088.000.000 Harga Pokok per unit = Rp. 68.000,- Biaya Produksi 16.000 unit jika Jok dibeli dari luar. Harga pembelian Rp. 22.000,- X 16.000 = Rp. 352.000.000 Bahan baku 60%X Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 331.200.000 Upah langsung 70% X Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp 179.200.000 Biaya overhead (Var) 70%X) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp 89.600.000 Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp 152.000.000 Total Biaya Produksi Rp. 1.104.000.000 Harga Pokok per unit = Rp. 69.000,- Ternyata dengan membeli jok dari luar, harga pokok per unit menjadi lebih mahal. Keputusannya manajemen harus menolak untuk membeli dari luar perusahaan. Berapa Harga maksimum yang dapat diterima ? Harga beli maksimum = 22.000 – 1000 = 21.000 per unit Tiga hal penting yang harus diperhatikan apabila perusahaan membeli cadang dari luar yaitu : - Kualitas/ presisi yang diberikan suplier harus terjamin - Kuntinyuitas supplies harus terjamin - Harga yang disepakati harus mengikat (tidak berubah sewaktu-waktu) Pengaruh Biaya peluang. (oportunity Cost) Asumsi: jika perusahaan membeli jok dari luar maka sebagian fasilitas menganggur, selama menganggur itu terdapat peluang untuk disewakan kepada pihak lain dengan nilai Rp. 25.000.000.- Dengan asumsi ini berarti akan terjadi biaya peluang sebesar Rp. 25.000.000 jika perusahaan memlih alternatif membuat sendiri seluruh komponen. Sehingga biaya untuk membuat sendiri menjadi Total Biaya produksi sendiri Rp 1.088.000.000 Biaya peluang . 25.000.000 Total Biaya diperhitungkan Rp.1.113.000.000 Jika dibandingkan dengan biaya membeli dari luar sebesar Rp. 1.104.000.000 maka membuat sendiri menduduki posisi lebih mahal sehingga pada posisi in keputusan akan beralih menjadi MEMBELI DARI LUAR 2.3.3 Penggunaan Sumber Daya yang Terbatas Kontribusi dan Keterbatasan Sumber Daya Untuk memaksimumkan total margin kontribusi, perusahaan tidak hanya sekedar mempromosikan produknyayang memberikan margin kontribus perunit yang paling tinggi. Total margin kontribusi akan mencapai tingkat maksimum dengan mempromosikan produk-produk prusahaan atau menerima pesanan yang memberikan margin kontribusi per unit tertinggi dalam kaitannya dengan sumber daya yang terbatas. Untuk menggambarkannya, MGC membuat tas sepeda. Ada dua model tas sepeda yaitu model Touring dan model Mountain. Biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan dua model tas tersebut adalah berikut: MODEL MOUNTAIN TOURING Harga jual per unit $ 25 $ 30 Biaya variable per unit $ 10 $ 18 Margin kontribusi per unit $ 15 $ 12 Rasio margin kontribusi 60 % 40% Nampaknya model mountain lebih menguntungkan dibankdingkan model touring. Model mountain menghasilkan margin kontribusi $15 per unit dibandingkan dan rasio margin kontribusi 60 % dengan model touring yang hanya menghasilkan margin kontribusi $12 per unit dan rasio margin kontribusinya 40%. Di MGC, bottleneck terjadi di mesin jahit. Tas model mountain membutuhkan 2menit mesin jahit dan setia unit model touring memebutuhkan waktu 1 menit. Karena mesin jahit ini telah bekerja melewati batas kapasitasnya, harus ada yang dikurangi. Dalam situasi seperti ini mana yang lebih menguntungkan? Manajer hendaknya melihat margin kontribusi per unit berdasarkan keterbatasan sumber daya. Perhitungannya adalah sebagai berikut dengan membagi margin kontribusi dengan konsumsi sumber daya untuk memproduksi unit produksi. MODEL MOUNTAIN TOURING Margin kontribusi $ 15 $ 12 Waktu yang dibutuhkan mesin jahit untuk memproses 2 menit 1 menit Margin kontribusi per unit $ 7,5 per menit $ 12 permenit Sekarang mudah untuk menentukan produk mana yang kurang menguntungkan dan sebaiknya dikurangi. Setiap mesin jahit bekerja untuk membuat tas model touring akan meningkatkan margin kontribusi dan laba sebesar $12. Hasil perhitungan berdasarkan perbandingan untuk model mountain hanya $7,5 permenit. Oleh karena itu, model touring harus ditingkatkan. Meskipun model mountain menghasilkan margin kontribusi per unit lebih tinggi dan rasio margin kontribusi yang lebih besar, model touring menghasilkan margin kontribusi yang lebih besar berkaitan dengan adanya sumber daya yang terbatas Untuk memverifikasi apakah model touring betul-betul lebih menguntungkan, anggaplah ada satu jam tambahan untuk mesin jahit dan ada order yang belum dikerjakan untuk kedua jenis produk. Jam tambahan tersebut dapat digunakan untuk memproduksi 30 tas model mountain atau 60 tas model touring. Konsekuensinya adalah sebagai berikut : Model Mountain Touring Margin kontribusi per unit $ 15 $ 12 Unit tambahan yang dapat diproduksi x 30 x 60 Tambahan margin kontribusi $ 450 $ 720 2.3.4 Keputusan untuk Menjual dan Memperoses Lebih Lanjut Contoh pada perusahaan sabun dimana pemrosesan lebih lanjut memakan biaya $ 175.000 sedangkan apabila dijual ke perusahaan pembuat pupuk dengan harga $ 300.000. Biaya produk bersama tidak relevan dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan apa yang akan dikerjakan terhadap produk dari titik split-off ke tahap selanjutnya. Alasannya karena pada saat produk sampai pada titik split off, biaya produk bersama sudah terjadi dan oleh karenanya menjadi sunk cost. Dalam kasus perusahaan sabun alokasi terbesar $ 150.000 biaya bersama seharusnya tidak dilakukan untuk mempengaruhi apa yang akan dilakukan setelah titik split-off. Alokasi sebesar $ 150.000 ditambahkan ke biaya pemrosesan sampah ($ 175.000) sehingga produk olahan sampah menunjukan adanya kerugian. Analisis yang dilakukan harusnya seperti berikut: Nilai jual hasil olahan sampah $ 300.000 Dikurangi biaya yang dibebankan ke produk olahan sampah $ 325.000 Rugi bersih $ (25.000) Keputusan selalu menguntungkan untuk memproses lebih lanjut produk bersama setelah titik split-off sejauh penambahan pendapatan dari pemrosesan tersebut melebihi peningkatan biaya pemrosesan yang terjadi setelah titik split-off. Biaya produk bersama yang telah terjadi sampai titik split-off adalah sunk cost yang selalu tidak relevan dan pembuatan keputusan yang berkaitan apa yang akan dikerjakan dari titik split-off ke tahap selanjutnya. Adapun contoh selanjutnya dari 3 produk dihasilkan dari satu jenis input bahan baku. Data pendapatan dan biaya yang berkaitan. Data dapat digunakan untuk menentukan produk yang mana yang akan dijual atau diproses lebih lanjut setelah titik spit-off . dari data berikut produk B dan C sebaiknya diproses lebih lanjut, produk A sebaiknya dijual setelah split-off. Produk A B C Peningkatan pendapatan setelah memproses lanjut $ 40000 $ 90000 $ 30000 Biaya memproses lebih lanjut $ (50000) $ (60000) $ (10000) Laba (rugi) dari pemasaran lebih lanjut $ (10000) $ 30000 $ 20000   BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1.1 Pembuatan keputusan harus selektif dalam memenuhi berbagai alternatif produksi dengan memperhatikan biaya dan manfaat yang relevan untuk mencapai laba maksimum. 3.1.2 Biaya dan manfaat relevan (diferensial) adalah biaya terhindarkan yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun sebagian dengan memilih salah satu alternatif dari yang lainnya dalam proses pembuatan keputusan. Biaya dan manfaat tidak relevan (unavoidable cost) adalah biaya yang tidak terhindarkan, yang terdiri dari sunk cost dan future cost yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif. 3.1.3 Studi kasus pada penambahan dan pengurangan lini produk dan segmen lain bias menghasilkan keputusan yang terbaik jika tetap mempertahankan lini peralatan rumah tangga, karena berdampak pada pengurangan laba bersih perusahaan secara keseluruhan. 3.1.4 Studi kasus pada keputusan membuat atau membeli alat produksi pemindah gir bias menghasilkan keputusan terbaik jika perusahaan membuat pemindah gir sendiri dengan pertimbangan biaya produksi yang lebih rendah daripada membeli di pemasok lainnya. 3.1.5 Studi kasus pada penggunaan sumber daya yang terbatas bis amenghasilkan keputusan yang terbaik jika perusahaan tetap memproduksi dua model tas, Mountain dan Touring, dengan perbandingan 1 banding 2 dengan pertimbanga efisiensi penggunaan sumber daya. 3.1.6 Studi kasus pada perusahaan ynag mengambil keputusan untuk menjual atau memproses lebih lanjut bisa menghasilkan keputusan terbaik jika perusahaan menjual produk A sedangkan produk B dan C diproses lebih lanjut dengan pertimbangan perolehan laba maksimum. 3.2 Saran 3.2.1 Perusahaan harus mampu melakukan analisis pembeda antara biaya dan manfaat yang relevan dan tidak relevan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam memperoleh laba yang maksimum. 3.2.2 Perusahaan harus mampu mendetaili biaya dan manfaat yang kemungkinan bisa cenderung merugikan atau menguntungkan perusahaan dengan cara analisis perbandingan margin kontribusi masing-masing komposisi produks.   DAFTAR PUSTAKA Norren, Garrison.2000. Akuntansi Manajerial. Jakarta : Salemba Empat http://akman-tb13.blogspot.com/2013/02/biaya-relevan-untuk-pengambilan.html http://ivhan-heloarn.blogspot.com/2011/12/biaya-relevan-untuk-pengambilan.html https://sites.google.com/site/teoridecision/biaya-relevan-untuk-pengambilan-keputusan-taktis

0 komentar:

Posting Komentar