twitter
rss



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Investasi dan Teori Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan investasi dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/ loss dan yield. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset) dan investasi pada aset finansial (financial asset). Aset fisik adalah aset yang mempunyai wujud secara fisik, sedangkan asset finansial adalah surat-surat berharga yang pada umumnya adalah klaim atau aktiva riel dari suatu entitas. 
Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki. Investasi juga dapat diartikan sebagai suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Pasar modal merupakan tempat dilakukannya investasi pada asset finansial. Pasar modal merupakan tempat pertemuan dan proses transaksi antara penawaran dan permintaan surat berharga. 
Pasar modal memberikan kepada pihak yang mempunyai surplus dana suatu kesempatan berinvestasi dalam surat berharga (marketable securites) dan memudahkan pihak yang memerlukan dana untuk memperoleh dana. Saham merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di pasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal sangat dibutuhkan oleh investor.

Teori Investasi
Perhitungan Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan / kontruksi, maupun persediaan barang jadi yang masih baru.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
v  Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan
Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).
v  Investasi persediaan
Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.
2.2 Faktor-Faktor yang Menentukan Tingkat Investasi
Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah sebagai berikut.
a.       Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh
Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek yang baik untuk dilaksanakan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barangbarang modal yang diperlukan.
b.      Suku bunga
Suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan member keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanamkan modal apabila tingkat pengembalian modal dari investasi yang dilakukan, yaitu persentase keuntungan yang akan diperoleh sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar lebih besar daripada bunga.
c.       Ramalan mengenai keadaan ekonomi pada masa depan
Dalam membuat ramalan mengenai keadaan masa depan pada hakikatnya para pengusaha harus bertanya, apakah keadaan masa depan menunjukkan bahwa keuntungan yang cukup besar akan diperoleh dari pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang dibuat atau direncanakan? Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian termasuk situasi politik dari keamanan akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan, adalah bahwa harga-harga akan tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi ataupun pertambahan pendapatan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan cepat. Semua ini merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan investasi. Makin baik keadaan masa depan, makin besar tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh para pengusaha.
d.      Kemajuan teknologi
Kegiatan para pengusaha dalam menggunakan teknologi yang baru dikembangkan di dalam kegiatan produksi atau manajemen dinamakan pembaruan atau inovasi. Semakin banyak perkembangan teknologi yang dibuat, semakin banyak pula kegiatan pembaruan yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Untuk melaksanakan pembaruanpembaruan, para pengusaha harus membeli barang-barang modal yang baru. Makin banyak pembaruan yang akan dilakukan, makin tinggi tingkat investasi yang akan tercapai
e.       Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat dan selanjutnya pendapatan masyarakat yang tinggi tersebut akan memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa.
Maka, keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan akan mendorong dilakukannya lebih banyak investasi. Apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, investasi akan bertambah tinggi pula.
f.       Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
Dana investasi diperoleh perusahaan dari meminjam atau dari tabungan sendiri. Tabungan perusahaan terutama diperoleh dari keuntungan. Semakin besar untungnya semakin besar pula keuntungan yang tetap disimpan perusahaan. Keuntungan yang semakin besar ini memungkinkan perusahaan memperluas usahanya atau mengembangkan usaha baru

A.    Tingkat pengembalian Yang Diharapkan ( Expected Rate Of Return )
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi  oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
1.      Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal adalah factor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, makin tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka tingkat pengembalian yang diharapkan makin tinggi.

2.      Kondisi Eksternal Perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produkdi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional. Jika diperkirakan tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan.
Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan pajak, misalnya, diperkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Faktor sosial politik juga menentukan gairah investasi, jika sosial-politik makin stabil, investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula faktor keamanan (kondisi keamanan Negara).
B.     Biaya investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bungan pinjaman ; makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin menurun. Namun , tidak jarang,walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minta akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya tota investasi masih tinggi. Factor yang mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.
C.     Marginal efficiency of capital (MEC), tingkat bunga, dan marginal efficieny of investment (MEI)
1)      Marginal efficiency of capital (MEC),Invetasi, dan tingkat bunga
Yang dmaksud dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau efisiensi modal marjinal (EMM) adalah tingkat pengembalian yang di harapkan (expected rate of return) dari setiap tambahan barang modal.
2)      Marginal efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment (MEI)
Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva MEC secara nasional dapat di turunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam perekonimian tetapi ada beberapa ekonom yang tidak sependapatan dengan cara penurunan kurva MEC. Padahal jika permintaan barang akan modal secara nasional meningkat, logikanya tingkat bunga akan naik. Akibatnya kenaikan permintaan akan investasi tidak sebesar lurva MEC . kurva yang lebih relevan adalah kurva yang marginal efficiency of investment (MEI) atau efisiensi investasi.

2.3              Efisiensi Investasi Marginal
Berdasarkan jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan diperoleh analisis makro ekonomi membentuk suatu kurva yang dinamakan efisiensi investasi marginal (marginal efficienc of investment). Berdasarkan kepada hal-hal yang dihubungkannya, efisiensi investasi marginal dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan. Untuk memperjelas arti konsep efisiensi marginal dalam ditunjukkan contoh kurva efisiensi investasi marginal (MEI). Sumbu tegak menunjukkan jumlah investasi yang akan dilakukan.
Pada kurva MEI diperlihatkan tiga buah titik, yaitu titik A, B dan C. TitikA mengambarkan tingkat pengembalian modal adalah R0 dan investasi I0. Ini berarti titik A menggambarkan bahwa dalam perekonomian dapat dilakukan kegiatan investasi yang akan menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak R0 atau lebih tinggi, dan untuk mewujudkan investasi tersebut modal yang diperlukan adalah sebanyak I0. Titik B dan C juga memberikan gambaran yang sama. Titik B mengambarkan wujud kesempatan untuk menginvestasi dengan tingkat pengembalian modal R1 atau lebih, dan modal yang diperlukan adalah I1. Titik C menggambarkan untuk mewujudkan usaha yang menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak R2 atau lebih diperlukan modal sebanyak I2.
Yang dimaksud dengan mengadakan investasi ialah penanaman modal oleh perusahaan untuk membeli barang-barang kapital yang baru, seperti mesin-mesin dan peralatan lainnya. Hal yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal dan otomatis niat para investor untuk berinvestasi menurun.
a)            Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi dan Tingkat Bunga
Yang dimaksud dengan Marginal Efficiency of Capital (MEC) atau Efisiensi Modal Marjinal (EMM adalah tingakat pengembalian yang diharapkan dari setiapa tambahan barang modal. Contoh kasus:
Misalkan PT Sejahtera ingin memperluas uasaha di bidang industri, seperti tercantum di tabel berikut:
Rencana investasi
Dana yang dibutuhkan (dalam miliar rupiah)
Tingkat pengembalian yang diharapkan (MEC) (dalam persen/tahun)
Industri kimiaIndustri tekstilIndustri makananIndustri pertanianIndustri ringan
3000250017501000750
3531242015
Keterangan:
Jika tingkat bunga pinjaman dibawah 15 % per tahun, misalnya hanya 10% tahun, maka investasi dapat dilakukan. Karena tingkat bunganya lebih kecil dari tingkat pengembalian. Jika tingkat bunga mencapai 23% per tahun, maka industri pertanian dan industri ringan tidak dapat dilakukan. Karena tingkat pengembalian kedua industri tersebut lebih kecil dari tingkat bunga.
b)            Marginal Efficiency of Investment (MEI)
Dari jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan terbentuk suatu kurva yang disebut efisiensi  investasi  marginal  (MEI/ marginal  efficiensi of investment). MEI adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal akan diinvestasikan.
c)            Hubungan MEC dan MEI
MEC akan sama besar dengan MEI pada tingkat bunga tertentu, dimana pembelian barang modal hanay untuk menggantikan barang modal yang sudah tidak dipakai lagi. Dalam diagram, kondisi tersebut dimisalkan terjadi pada tingkat bunga 30% per tahun. Jika tingkat bunga pinjaman turun menjadi 20 % mak permintaan akan investasi total, dengan asumsi masing-masing perusahaan berpikir bahwa perusahaan yang lain tidak akan menambahkan brang modal adalah I0. Tetapi karena semua perusahaan ingin meningkatkan stok barang modal menyebabkan ada rencana investasi yang harus dibatalkan karena tidak layak lagi. Akhirnya tingkat investasi yang sebenarnya sejumlah I1

2.4 Determinan-determinan MEI: pergeseran posisi kurva
Disebabkan oleh karena kurva MEI merupakan sebuah kurva permintaan investasi, maka seperti halnya kurva permintaan biasa, pergeseran posisi kekiri atau kekanan dapat terjadi apabila timbul perubahan pada satu atau beberapafaktor yang mempengaruhinya. Ada 4 faktor penting yang mempengaruhinya:
1.      Permintaan akan produk yang diekspektasi
Apabila masyarakat meramalkan bahwa produk tersebut dimasa yang akan dating akan terjadi kelangkaan,maka masyarakat akan menimbun produk tersebut sebelum kehabisan, sehingga permintaan produk kepada perusahaan meningkat bahkan perusahaan harus menyiapkan stok cadangan produk digudang perusahaannya agar dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Akibatnya perusahaan memerlukan tambahan modal investasi dari bank maupun investor untuk menanam sahamnya pada perusahaan tersebut dimana modal tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan produk perusahaan. Dan apabila ramalan ekonomi di masa mendatang baik maka investasi akan meningkat pada berbagai tingkat bunga sehingga kurva investasi akan bergeser ke kanan
2.      Teknologi dan inovasi
Kegiatan para pengusaha dalam menggunakan teknologi yang baru dikembangkan di dalam kegiatan produksi atau manajemen dinamakan pembaruan atau inovasi. Semakin banyak perkembangan teknologi yang dibuat, semakin banyak pula kegiatan pembaruan yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Untuk melaksanakan pembaruanpembaruan, para pengusaha harus membeli barang-barang modal yang baru. Makin banyak pembaruan yang akan dilakukan, makin tinggi tingkat investasi yang akan tercapai. Perbaikan teknologi akan mengakibatkan  kegiatan menjadi lebih efisien. Pada setiap tingkat bunga akan ada pertambahan investasi sehingga kurva investasi akan bergeser ke kanan
3.      Biaya barang-barang modal baru
Ada kalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama dan perlu didepresiasiakan. Yang digolongkan sebagai investasi adalah sebagai berikut.
a)      Pembelian berbagai jenis modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
b)      Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
c)      Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang jadi dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu meliputi investasi untuk menambah kemampuan produksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi neto.
4.      Tingkat atau tarif-tarif pajak perusahaan
Tingkatan dalam tarif pajak ini sangat mempengaruhi harga suatu produk perusahaan, dimana ketika tariff pajak tinggi maka yang harus membayar adalah konsumen, sehingga konsumen dapat merasakan harga produk tersebut cukup mahal untuk di konsumsi. Sehingga tingkat laba pada perusahaan mulai menurun jika penjualan produk perusahaan mulai menurun. Akibatnya produktivitas diperusahaan mulai menurun dan dalam jangka panjang perusahaan dapat menutup usaha yang di kelolanya. Investasi pun terhenti sehingga mengalami banyak kerugian jika pemerintah tidak menanggulangi atas kebijakan tarif pajak tersebut.












 
0
 
Text Box: SUKU BUNGA









Catatan:
Fluktuasi pada investasi pihak swata merupakan penyebab tunggal fluktuasi-fluktuasi pada pendapatan dan kesempatan kerja yang merupakan penyebab adanya masa resesi dan masa meningkatnya konjungtur.
2.5 Permintaan Investasi dari pihak Swasta
Permintaan investasi pihak swasta biasanya terdiri dari penambahan-penambahan atas pabrik-pabrik, peralatan, persediaan-persediaan dan sebagainya. Laba dari suatu pertambahan atas modal biasanya dinyatakan sebagai suatu prosentase atau tingkat hasil atas investasi tersebut. Biasanya orang menamakan tingkat hasil yang diekspektasikan efisiensi investasi marginal (The Marginal Efficieny of Invesment= MEI). MEI merupakan hasil yang diekspektasi diatas biaya satu kesatuan adisional barang modal tertentu.
A= Renovasi pabrik Rp 2 juta
B= Tambah Ruang baru Rp 1 juta
C= Beli mesin-mesin Rp 1,5 juta
D= Beli mesin pembangkit listik tambahan   Rp 1,5 juta
E= Beli mesin computer Rp 1 juta
 
Bagi sebuah perusahaan individual hubungan antara MEI dan suku bunga bahwa investasi oleh suatu perusahaan terjadi apabila MEI atau tingkat hasil yang diekspektasi atas suatu pertambahan dalam investasi melapaui suku bunga atau biaya modal yang harus dikeluarkan guna melaksanakan investasi tersebut.

MEI= 27%
 
                               
MEI= 20%
 
Text Box: Suku Bunga (prosen)                      25    
MEI= 17%
 
                      20                                                                                                                  
MEI= 12%
 
                      15
MEI= 7%
 
                      10
E
 
D
 
C
 
B
 
A
 
                         5




















 
a)      MEI untuk sebuah perusahaan individual
 
Jutaan rupiah
 
         0             2          3    4       5     6     7      8

Garis tebal yang berbentuk tangga merupakan kurva MEI atau kurva tingkat hasil sebuah perusahaan individual. Ia menunjukkan macam-macam jumlah investai yang akan dilaksanakan perusahaan tersebut dengan aneka macam suku bunga atau biaya modal berupa uang pada saat tertentu, jadi kurva MEI adalah kurva permintaan akan investasi perusahaan yang bersangkutan


Text Box: Suku Bunga (prosen)
15
 
20
 
5
 











Kurva MEI untuk semua perusahaan merupakan sebuah garis lurus yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan kurva-kurva MEI individual. Ia menunjukkan jumlah-jumlah total investasi swasta yang akan dilaksanakan dengan macam-macam suku bunga atau biaya. Jadi kurva MEI pada gambar diatas adalah kurva permintaan agregat perekonomin yang bersangkutan untuk investasi pihak swasta.






2.6  Kebijakan Moneter
Untuk mengetahui kekuatan kebijakan moneter yang dilakukan oelh penguasa moneter dilihat besar/kecilnya perubahan dalm pendapatan nasional yang timbul karena suplai tergantung pada bentuk skedul prefensi liquiditas dan marginal efficiency of investment (MEI).
1)      Dari pengertian di atas ada dua hal yang perlu dijelaskan yaitu :
perubahan atas suplai uang yang menimbulkan efek lebih besar pada suku bunga (fungsi LP=PL) artinya semakin berkurang elastic uang
2)      Perubahan pada suku bunga akan mempunyai efek lebih besar atas investasi dan atas pendapatan nasional, semakin datar (lebih elastic suku bunga) fungsi MEI=EMM
Keterangan :    LP= Liquiditty Preference
                        MEI = marginal efficiency of  investment
Keterangan gambar:
Kebijakan moneter akan sangat efektif apabila kurva LP sangat elastic dan kurva MEI sangat elastic. Pada gambar di bawah pertambahan suplai uang sama dari MS ke MS1 menyebabkan suku bunga menurun dari r ke r1, hal itu menyebabkan investasi bertambah besar dari I ke I1. Bentuk-bentk kurva pada gambar di bawah menyebabkan kebijakan moneter hanya menimbulkan efek kecil atas investasi begitu pula atas pengeluaran total, sedang kurva di bawahnya mempunyai efek yang lebih besar dari kebujakan moneter.




Kekuatan kebijakan moneter
 




Catatan : kebijakan moneter inefektif
 
MIE
 
LP
 
I1
 
I
 
Investasi
 
Jumlah uang
 
Text Box: Suku bunga                               MS                MS1














 










Catatan : kebijakan moneter efektif
 
LP
 
MIE
 
I
 
I1
 
Investasi
 
Jumlah uang
 
Text Box: Suku bunga                                 MS              MS1









BAB III
PENUNTUP
3.1 Simpulan
            Investasi (Penanaman Modal) adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Kurva MEI merupakan jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan diperoleh analisis makro ekonomi membentuk suatu kurva. Sebuah kurva permintaan investasi, pergeseran posisi kekiri atau kekanan dapat terjadi apabila timbul perubahan pada satu atau beberapafaktor yang mempengaruhinya antara lain :
1)      Permintaan akan produk yang diekspektasi
2)      Teknologi dan inovasi
3)      Biaya barang-barang modal baru
4)      Tingkat atau tarif-tarif pajak perusahaan

3.2 Saran
            Diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami terjadinya gejolak ekonomi pada masyarakat umumnya, sehingga dapat di realisasikan antara teori pada materi pembelajaran yang di tempuh dengan kondisi masyarakat yang terjadi saat ini. Selain itu di harapkan pemerintah dapat mengambil andil bagiannyna untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang salah satunya berupa kebijakan moneter sebagaimana yang di kemukakan di atas melalui investasi.


0 komentar:

Posting Komentar